Gerimis
Syajaratul Mahabbah
memahamimu
aku lebih kembali
mengutip
ranting daunan sepanjang jalan ke desa purba
gemuruhpun
mula reda selepas bulan buram berlalu
langit
menghulur tangan menyulam gerimis
membasah
kalbu
memahamimu
aku lebih abadi
menjadimu
lebih berdiri mengayuh tenang berpedoman
Nur-Nya
meratip
makna lebih pasrah dalam gelung rububiyah
memahami
syajaratul mahabbah lebih menebarkan akaliah
memahamimu
aku lebih kerap berjalan
mengendara
sunyi yang bersembunyi
memelihara
tebaran insaf menyatu sambil berlalu
dalam
gerimis-Nya di bawah lampu bisu
23
Ramadhan 1423
Tanjung
Aru
(syajaratul
mahabbah = pohon cinta)
|